Minggu, 01 Agustus 2010 | 00:34 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta - Usai sudah pergelaran INAICTA 2010. Kontes teknologi informasi dan komunikasi yang telah digelar untuk keempat kalinya itu memunculkan banyak inovasi baru. Panitia telah menjatuhkan pilihan siapa saja yang patut memboyong penghargaan-penghargaan bergengsi dari 21 kategori yang dilombakan di acara tersebut.
Dalam sebuah lomba, memang harus ada yang menang dan kalah. Namun semuanya patut dihargai sebagai karya anak bangsa. Inilah sembilan pemenang dari sembilan kategori yang dilombakan itu.
* InfoKes (Pemenang Kategori E-Government)
InfoKes, atau Informasi dan Monitoring Kesehatan, adalah aplikasi untuk meningkatkan kualitas layanan serta perencanaan kesehatan daerah dan nasional. Aplikasi karya M. Hanif Dinada, Viktor Tunggul, dan Harry Ramananda dari PT Inovasi Tritek Informasi ini dikembangkan untuk mewujudkan sistem informasi kesehatan online dan terintegrasi.
InfoKes adalah aplikasi online dan terintegrasi dari unit pelayanan dasar (puskesmas, klinik) hingga ke dinas kesehatan kabupaten atau provinsi. Dengan teknologi ini, pemerintah bisa memonitor layanan kepada masyarakat. "Sistem ini menjadi sistem peringatan dini dan memonitor secara online pelayanan di masyarakat," ujar Hanif.
Data layanan, penyakit, atau obat bisa diketahui dari kunjungan pasien. Aplikasi ini sudah dipatenkan dan digunakan di beberapa daerah, seperti Sumatera Barat, Kepulauan Seribu, Sulawesi, Kepulauan Riau, dan Bekasi.
* Aaron (Kategori E-Learning)
Sebuah sistem pembelajaran jarak jauh berbasis komunitas. Aplikasi karya David Samuel, Dominikus Damas Putranto, Yosef Sukianto, Kevin Tanadi, dan Dody Dharma ini memiliki dua elemen dasar. Pertama adalah next generation web application, sebagai portal pembelajaran para siswa, tempat para mentor membantu siswa, dan pengembang mempublikasikan aplikasi pendidikannya.
Aaron bisa digunakan untuk membantu proses belajar-mengajar di kelas dengan 15-20 siswa. Dominikus Damas mengatakan alat ini bisa membantu peragaan atau simulasi dari aplikasi yang dimasukkan pengembang. "Tak jarang guru kesulitan memperagakan. Dengan aplikasi ini, bisa langsung diperagakan," katanya.
Aplikasi ini dikembangkan sejak Januari lalu. Perangkat ini bisa berkolaborasi dengan sistem web yang telah diimplementasikan dengan interaktivitas yang menunjang belajar-mengajar.
* Larjo Show: Lagu Lu Jek! (Kategori Digital Animation)
Merupakan animasi 3 dimensi (3D) berdurasi lima menit. Menampilkan tiga tokoh utama, yakni Larjo, Coki, dan Tole. Dalam kisah ini, Larjo kedatangan keponakannya dari Singapura bernama Del Takodel. Sayangnya, Del Takodel sering bersikap lebih menyebalkan dari pamannya, Larjo.
Riza Endartama, Wahyu Agni Dewanto, Isa Heliwar, Resza Avisena, dan Xaverius Enrico Yanuar, yang menciptakan animasi ini, sebenarnya ingin menyindir perilaku keseharian masyarakat kita yang sering menyebalkan. "Tapi kami mengemasnya dengan komedi dan parodi," ujar Riza Endartama.
Animasi digital ini mulai digarap Januari lalu, dengan konsep cerita yang digagas sejak akhir tahun lalu. Larjo Show: Lagu Lu Jek! bakal tayang di 30 stasiun televisi lokal.
* Nitiki, Game dengan Konten Batik (Kategori Digital Interactive Media)
Tak sia-sia Chandra Tresnadi belajar tekstil dan batik sejak dulu. Karena rasa cintanya terhadap batik, ia berupaya mengenalkan aneka ragam batik dengan media yang gampang dijangkau dan dapat dimainkan beramai-ramai. Awalnya Chandra memang mengajarkan cara membatik yang sebenarnya kepada anak-anak, tapi ia khawatir mereka terkena unsur kimia membahayakan.
Ia pun mencari cara lain, yakni membuat Nitiki, game dengan konten batik. Mereka bisa bermain layaknya sedang membatik, yakni menggabungkan potongan-potongan gambar (puzzle) dengan karakter khas batik, seperti gambar hewan, bunga, dan benda lain yang terdapat dalam corak batik dari berbagai daerah. "Pemain tak akan menyadari kalau potongan-potongan itu merupakan corak batik suatu daerah," ujarnya.
Selain mengenalkan batik, game ini mendorong orang bersosialisasi. Sementara dalam game biasa pemain hanya berfokus pada permainan dan diri sendiri, di Nitiki, orang lain dilibatkan. Walhasil, Nitiki bisa menjadi game yang tidak mengikat dan dapat ditempatkan di area publik. "Jadi ada komunikasi antara pemain dan lingkungan sosialnya."
* Perisalah, Sistem Penghasil Risalah Otomatis (Kategori Research and Development)
Repot mencatat pembicaraan dalam rapat, merekam, mentranskrip, lalu membuat kesimpulan? Kerepotan itu bakal teratasi dengan sistem pengenal wicara (speech recognition) bahasa Indonesia ini. Dengan mengenali suara bahasa Indonesia, sistem bernama Perisalah ini akan membantu para notulen dalam membuat risalah dan resume pertemuan (rapat, pidato, diskusi, atau presentasi) secara otomatis.
Setelah data nama pembicara dan mikrofon dimasukkan ke sistem, aplikasi ini langsung merekam suara dan mengubahnya menjadi transkripsi elektronik. "Secara langsung, real time, urut sesuai dengan jam, menit, dan detiknya. Sehingga akan mudah melacak dan mengetahui siapa yang berbicara," ujar Oskar Riandi, salah satu pengembangnya.
Selain dikembangkan Oskar, sistem ini dikembangkan oleh Agung Santoso, Asril Jarin, Bowo Prasetyo, M. Teduh Uliniansyah, dan Wahyu Widada, semuanya dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Para wartawan dan penyandang cacat juga bisa menggunakan aplikasi ini untuk memudahkan pekerjaan mereka. Aplikasi dengan platform open source ini sudah diuji coba BPPT dan rencananya akan diuji coba pada persidangan Mahkamah Konstitusi.
* mGeometri (Kategori Mobile Application)
Proyek individual ini karya Petrianus Suwardi. mGeometri adalah software pelajaran geometri yang dapat digunakan pada perangkat mobile layar sentuh yang mendukung Flashlite 2, berisi materi, contoh soal, serta kuis berbentuk animasi dan interaktif.
Dengan software ini, para siswa bisa mengeksplorasi dan mendalami pelajaran mereka secara mandiri. Siswa juga bisa mengulang materi di telepon selulernya kapan pun, di mana pun, dan berapa kali pun. Pelajaran geometri menjadi lebih mengasyikkan dan tak lagi membosankan. "Di dalamnya ada materi, contoh soal seperti menjodohkan, esai, dan pilihan ganda," ujar Petrianus.
Selain bisa dijalankan di ponsel sentuh, aplikasi ini dapat dijalankan di PC desktop dan laptop. Petrianus, yang juga guru matematika, akan mengembangkan software miliknya itu untuk materi matematika lain, seperti aljabar.
* ProHukum (Kategori E-Business for SME)
Jika sedang mengurus berkas di notaris atau firma hukum, Anda dapat melacak dengan cepat dengan ProHukum. Aplikasi yang dikembangkan Steven Surojo dan Jessica Chandra ini merupakan solusi berbasis software as a service dengan sistem berlangganan.
Kantor firma hukum, notaris, atau penjabat pembuat akta tanah yang berlangganan solusi ini bisa dengan mudah mengatur dokumen dengan lebih efisien dan rapi. "Kita bisa melacak sampai di mana pengurusannya atau penagihan pembayaran oleh klien," kata Steven, yang menyiapkan aplikasi ini dalam waktu 1,5 tahun.
Ia menjamin data-data yang disimpan di ProHukum aman karena dalam sistem cloud (awan). Pengguna juga tak perlu menginstal atau khawatir akan virus. Masing-masing kantor hukum bisa mengembangkan aplikasi ini sesuai dengan kebutuhan asalkan masih sejalan dengan platformnya. Rencananya ProHukum juga akan dikembangkan dalam perangkat mobile.
* MetaCare, Sistem Manajemen Layanan Kesehatan (Kategori Open Source Application)
Peranti lunak berbasis web ini dikembangkan sebagai pendukung Enterprise Resource Planning (ERP) dan Supply Chain Management (SCM) bagi lembaga penyedia perawatan kesehatan berbasis OSS. Aplikasi ini diterapkan pada konsep Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) yang mengelola seluruh sumber daya.
"Mulai stok logistik, pengelolaan gudang, sampai front office dan dokumentasi, masuk semua," ujar Setiabudi, pengembang MetaCare. Ia mengembangkan aplikasi ini bersama Hendrik Saragih, Syafikli Musyafako, Ihsan Nurdiansyah, dan Muhammad Reza Kamarullah.
Pasien juga bisa mendapatkan hasil tindakan, track record, dan checkup dari aplikasi ini. Saat ini MetaCare telah diterapkan di Pertamina Medical dan Rumah Zakat, yang mencapai 37 titik. Sistem ini mampu menampung database dengan kapasitas hingga 100 juta record per database.
* Ponsel Ibuku untuk Belajar Adikku (Kategori Student Project-SD)
Ini adalah aplikasi karya Fahma Waluya Rosmansyah, siswa Sekolah Dasar Cendekia, Bandung. Fahma mengembangkan aplikasi ini di ponsel Nokia E71 milik ibunya. Dari aplikasi Flash Lite Adobe, Fahma mengembangkan permainan sekaligus alat belajar. Berawal dari utak-atik di ponsel ibunya itu, dia membuat aplikasi huruf, angka, dan warna untuk belajar adiknya, Hania Pracika, yang duduk di bangku taman kanak-kanak.
Fahma juga mengembangkan aplikasi EnglishForKids dan Doa Anak Muslim di ponsel itu. Sulung dua bersaudara ini awalnya mencoba bermain game di ponsel itu, lalu mengopreknya. "Jadi tahu bagaimana membuatnya," ujar Fahma. Kini putri Yusep Rosmansyah dan Yusi Elsiano itu masih berambisi menyelesaikan aplikasi untuk membaca nama-nama Allah, Asma'ul Husna. Dari 99 nama Allah, ia baru menyelesaikan satu nama. "Masih banyak yang harus diselesaikan," kata gadis yang akrab dipanggil A'a ini.
Sumber : Tempo
.:: end::.
Sabtu, 25 September 2010
Jawara-Jawara TI dari Indonesia
Sabtu, 10 April 2010
Ulangan Online Ujicoba USEK TIK 2009/2010
Kegiatan ini telah dilaksanakan pada minggu tanggal 7 - 10 April 2010. Dari sejumlah 128 siswa kelas IX SMP Negeri 1 Gamping, 124 siswa telah mengikuti Ulangan Online ini. Empat anak belum mengikutinya.
Hasilnya, seorang siswa berhasil menjawab benar 60 soal pilihan ganda.
Isi dari soal ulangan online ini diambilkan dari Ujian Sekolah Mata Pelajaran TIK Komputer tahun pelajaran 2008/2009 Paket A.
Nilai dari ulangan online ini langsung bisa diketahui peserta dalam bentuk user Score dan perolehan prosentase itulah nilainya. Hasil rinci dari jawaban peserta ulangan online ini langsung terkirim otomatis ke email SMP Negeri 1 Gamping, xptuga@yahoo.co.id
Ulangan online bisa dibuka dengan klik linki dibawah :
ULANGAN ONLINE
Bagi sejawat yang ingin download filenya silahkan klik Download.
file dalam bentuk zip. Ada 4 file extractnya, yang dibuka untuk ulangan adalah file HTML. Semoga bermanfaat.
.:: end ::.
Sabtu, 13 Maret 2010
Bedanya Komputer Tablet dan Notebook
Tempo - Kamis, 11 Maret
TEMPO Interaktif, Jakarta - Seseorang, sebut saja Abdul, menanyakan apa beda laptop dengan komputer tablet. Baginya, laptop terlalu berat dan besar. "Karena itu, saya ingin menggantinya dengan tablet PC," katanya dalam sebuah forum diskusi di Internet.
Pertanyaan Abdul itu sepertinya wajar. Kendati komputer tablet bukan teknologi baru karena telah diperkenalkan beberapa tahun lalu, hingga kini masih banyak orang yang belum tahu "barang" apakah komputer tablet itu. Tak seperti laptop yang sudah lebih dikenal luas. Untuk membedakannya dengan laptop atau komputer jinjing, mari kita definisikan dulu apa itu komputer tablet.
Komputer tablet sejatinya merupakan komputer portabel seperti halnya laptop. Sesuai dengan namanya, bentuknya seperti tablet yang dipenuhi layar. Komputer tablet memiliki layar sentuh atau teknologi tablet digital yang memungkinkan pengguna komputer mempergunakan stylus atau pulpen digital untuk mengoperasikannya. Karena itu, pada umumnya komputer tablet tak dilengkapi keyboard maupun tetikus.
Untuk mengetik tulisan atau memasukkan teks, sejumlah komputer tablet dilengkapi keyboard virtual yang bisa ditampilkan di layar. Beberapa produk ada yang dilengkapi program untuk mengenali tulisan tangan. Komputer tablet yang tak memiliki keyboard ini sering disebut komputer tablet murni. Contohnya iPad, komputer tablet yang diluncurkan boss Apple, Steve Jobs, pada akhir Januari lalu.
Lalu apa kelebihan dan kekurangan komputer tablet dibanding laptop? Sejumlah pendapat yang dihimpun dari Internet menyebut fitur-fitur dan aplikasi yang bisa dimuat komputer tablet lebih terbatas, meski dari segi bentuk perangkat ini lebih simpel ketimbang laptop atau notebook.
Untuk menangkal klaim Steve Jobs bahwa iPad lebih andal ketimbang netbook atau notebook mini, situs CNET pernah menulis bahwa netbook masih lebih andal daripada komputer tablet itu. Seperti dalam hal video chat, pemrograman, update foto dari kamera, kapasitas penyimpanan yang lebih besar serta kemampuannya menginstal dari beragam media. Netbook juga dapat di-upgrade.
Selain itu, pendapat di Internet menyebut harga komputer tablet masih lebih mahal ketimbang netbook. Mungkin karena masih dianggap lebih mahal dan fitur yang terbatas itulah komputer tablet kurang begitu populer di kalangan pengguna komputer dibanding notebook.
Untuk menyiasati hal itu, sejak beberapa tahun lalu sejumlah vendor komputer mulai memproduksi notebook konvertibel. Ini adalah notebook yang bisa berubah bentuk menjadi komputer tablet dengan memutar balik layarnya. Pada umumnya, layar notebook konvertibel bisa diputar hingga 180 derajat dan dilipat, untuk mengubahnya dari bentuk notebook menjadi komputer tablet berlayar sentuh.
Produk tersebut kini banyak beredar di pasar. Seiring dengan maraknya notebook konvertibel, komputer tablet kini mulai populer. Harganya pun kian terjangkau.
DIM | BERBAGAI SUMBER
Sumber : Yahoo News
.:: and ::.
Rabu, 10 Maret 2010
Robot Jadi Pembantu Rumah Tangga???
BISAKAH??
tapi ini beritanya :
Robot PRT akan Dibuat Lebih Ramping
detikcom - Rabu, 10 Maret
Para peneliti dari Universitas Tokyo berhasil menciptakan sebuah robot humanoid. Kali ini ia digadang-gandang mampu membereskan pekerjaan rumah apapun, layaknya pembantu rumah tangga (PRT).
Dengan tubuh yang dibuat mirip manusia, lengkap dengan mekanika kerangka, otot dan tendon, serta adanya tulang belakang palsu, ia mampu berjalan luwes seperti layaknya manusia.
Tim pembesut robot yang dipimpin oleh Profesor Nakanishi ini menamakannya "Kojiro".
Nakanishi berharap ke depannya ia bisa membuat Kojiro dalam bobot yang lebih ringan dan fleksibel agar lebih lincah untuk urusan beres-beres rumah.
Hal ini mengingat, meski sang robot sudah cukup mumpuni, namun pergerakannya lebih lambat. Dan satu hal yang dikuatirkan akan menimbulkan masalah adalah mengenai beratnya.
Dengan berat yang disandangnya, Kojiro ditakutkan bisa melukai manusia atau objek di sekelilingnya.
Kojiro, selain dilengkapi dengan sistem yang berisi sekitar 100 otot tendon, ia juga diberi sensor untuk melacak pergerakannya dan juga sebuah akselerometer dan dua giroskop untuk membantunya tetap seimbang.
Sejauh ini, para ahli coba menggerakkan Kojiro dengan memakai kontroler game. Namun untuk ke depan, seperti dikutip detikINET dari DailyMail, Rabu (10/3/2010), tim tersebut telah merencanakan akan membuat algoritma komputer untuk pergerakan yang kompleks.
Sumber : News Yahoo
.:: end ::.
Minggu, 14 Februari 2010
Reformasi Internet, Dulu dan Sekarang
Disukai atau tidak, dampak dari era reformasi 1998 benar-benar membawa dampak yang signifikan dalam perkembangan dunia telekomunikasi, informatika dan intenet. Tirani dan monopoli dari rezim terdahulu seakan benar-benar tersingkirkan akibat adanya reformasi tersebut. Dan seiring semakin terbukanya pintu perdagangan dan arus informasi maka layanan yang dahulu mungkin hanya bisa dinikmati oleh beberapa kalangan elit dan berduit kini sudah bisa dinikmati oleh masyarakat lebih luas, sebut saja layanan TV kabel berlangganan. Ya, kemajuan teknologi sudah berkembang sangat pesat diberbagai lini kehidupan, terutama internet. Perkembangan internet sudah sangat jauh lebih berkembang dibanding 11 tahun silam. Mari sejenak kita menengok ke belakang mengenai masa lalu dunia Internet.
Media Akses
Dahulu, dial up menggunakan jaringan telepon tetap adalah satu-satunya media akses yang paling masuk akal agar perorangan dapat terhubung ke internet dari rumah atau kantor. Bahkan warnet-warnet pun banyak mengandalkan dial-up sebagai media koneksi Internet.
Konten
Saat itu para para penyedia konten masih terbatas hanya menyediakan informasi yang searah, walau memang ada beberapa penyedia konten interaktif (forum) dan social networking, sebut saja kafegaul.com, astaga.com, boleh.com, dan lainnya. Besarnya halaman berkisar antara 50 KB-100 KB per halaman, hal ini mungkin masih disebabkan karena akses yang digunakan mayoritas masih menggunakan dial-up modem dengan kecepatan 57 Kbps.
Social Networking
ICQ merupakan salah satu aplikasi chating yang banyak digemari, selain Yahoo Messenger pastinya. ICQ merupakan salah satu pelopor aplikasi chating yang bisa melakukan transfer file, conference dan mengirim voice. MSN Messenger juga masih merupakan aplikasi chatting favorit. Tak ketinggalan MIRC, salah satu aplikasi chat ini benar-benar menjadi idola, terutama para pengunjung Warnet yang betah beberapa jam hanya untuk chating di MIRC, dahulu ada istilah : "ASL please…." (Age Sex Location), istilah ketika kita akan berkenalan dengan lawan chating kita.
Terminal OS
Desktop! Itulah mayoritas terminal yang digunakan untuk beraktivitas online saat itu. Laptop masih sangat jarang digunakan karena harganya yang waktu sangat jauh dari terjangkau. Windows 98 merupakan OS (Operating System) yang paling populer saat itu. Linux masih sangat jarang digunakan, saat itu Linux masih dianggap sebagai OS dunia gelap oleh sebagian orang karena bingung setelah selesai menginstal Linux lalu harus apa yang dilakukan.
Media Akses
Dial up, memang media ini masih ada dan masih bisa digunakan saat ini, bahkan para penyedia jasa internet masih tetap menjual layanan tersebut. Namun perlahan namun pasti media-media akses lainnya yang menjanjikan kualitas dan harga yang kompetitif membuat dial-up mungkin menjadi pilihan terakhir jika kita akan melakukan koneksi ke Internet.
Untuk para pelanggan korporasi media dedicated Leased Line ataupun wireless menjadi yang paling banyak dipilih agar kantor mereka bisa terhubung dengan tingkat reliability yang tinggi.
Bahkan di gedung-gedung perkantoran di Jakarta fiber optic merupakan menu pertama sebagai media penghubung ke Internet. Bagi kalangan pribadi/personal media wireless dari para operator selular nampaknya menjadi pilihan utama agar bisa terhubung ke Internet kapanpun dimana pun.
Layanan hotspot wi-fi gratisan/berbayar juga tetap dipilih oleh para pelanggan karena diyakini memberikan kualitas yang mencukupi. Di beberapa wilayah perumahan di Jakarta, koneksi internet yang disediakan oleh salah satu penyedia layanan TV kabel pun menjadi pilihan untuk koneksi ke Internet.
Begitupun teknologi ADSL yang diusung oleh salah satu penyedia jasa telekomunikasi incumbent. Namun karena keterbatasan infrastruktur yang mereka miliki maka kembali layanan internet dari operator selular menjadi banyak dipilih oleh kalangan yang ingin terkoneksi ke Internet di rumah-rumah.
Jangan lupakan RT/RW net yang merupakan infrastruktur swadaya yang dibangun masyarakat juga banyak digunakan di rumah-rumah. Saat ini kecepatan untuk berlangganan Internet sangat beragam dari mulai 57 Kbps sampai dengan satuan terbesar yaitu Mbps.
Konten
Tersedianya beragam konten saat ini membuat masyarakat semakin nyaman untuk melakukan berbagai aktivitas di Internet. Forum, layanan e-mail, berbagai macam portal sudah tersedia saat ini, baik produk dalam negeri ataupun produk dari negeri tetangga. Bahkan salah satu trend saat ini yaitu Blog mendapat response yang sangat bagus di masyarakat Indonesia. Dan dengan eksistensi ini Indonesia cukup diperhitungkan di dunia blog international.
Hal ini tak lepas dari inovasi yang terus dilakukan oleh mereka untuk para pengunjungnya agar tetap terus berkunjung. Penulis mencatat beberapa konten terus konsisten melakukan upaya-upaya agar pengunjung kembali lagi mengunjungi mereka, sebut saja Fupei, Kompas.com, Kafegaul.com.
Namun sayangnya semakin hari ukurang halaman dari konten-konten tersebut menjadi semakin besar, hal ini sangat dimungkinkan karena lebar bandwidth pada media akses pun semakin besar dan bagus.
Social Networking
Twitter, Plurk menjadi pelengkap dunia social networking saat ini. Namun, dimanakah konten lokal produksi anak negeri? Tidak perlu khawatir, Kaskus, Fupei, Koprol merupakan produk dalam negeri yang cukup diminati dan sukses. Bahkan konten-konten penyedia informasi juga tak tinggal diam menyikapi hal ini, forum Detik.com dan forum Kompas.com berupaya memberikan 'rasa social networking' bagi para pengunjungnya. Lalu di manakah boleh.com? Portal tersebut yang dahulu di gadang-gadang menjadi salah satu pelopor social networking di Indonesia kini mungkin tinggal nama.
Terminal OS
Namun ternyata tren tersebut juga tidak bertahan lama, laptop masih terlalu besar untuk dibawa kemana-mana, walaupun saat ini netbook (laptop yang lebih kecil ukuran nya) juga tersedia dengan harga yang lebih terjangkau. Dan akhirnya mereka lebih memilih terminal yang lebih kecil dan bisa dibawa kemanapun tanpa membuat mereka ribet.
Smartphone, itulah jawabannya. Ketika Nokia memutuskan memilih Indonesia sebagai tempat peluncuran pertama di dunia untuk product Communicator-nya, itu merupakan tonggak awal yang menunjukan bahwa 'mobile internet' merupakan tren yang akan terus berkembang pesat bukan hanya di Indonesia, namun di belahan dunia lainnya, dan hal tersebut terbukti saat ini.
BlackBerry, Iphone, Android, Windows Mobile Devices hingga sekelas Nexian merupakan pilihan yang bisa digunakan untuk agar terus terkoneksi ke Internet secara mobile. Namun tetap, fungsi dari desktop dan laptop belum akan bisa tergantikan. Jenis-jenis smartphone yang digunakan hanyalah sebagai pelengkap dari desktop dan laptop itu sendiri.
Ya, begitulah perubahan yang terjadi setidaknya setelah era reformasi tahun 1998 dalam dunia telekomunikasi, informatika dan Internet. Semua berubah dengan sangat cepatnya, dimana perubahan tersebut harus siap kita antisipasi agar tidak ketinggalan gerbong perubahan.
Sebuah survei yang pernah dilakukan menunjukan bahwa lebih dari 40% lebih koneksi internet hanya digunakan untuk chat dan social networking. Sebuah fenomena yang menarik bukan?
Shifting (berubah), itu juga menjadi faktor yang harus dilakukan jika kita ingin terus bereksistensi dalam dunia teknologi dan informasi. Banyak contoh kegagalan yang karena enggan untuk berubah akhirnya membuat mereka tertinggal oleh jaman. Janganlah malu untuk berubah, selagi perubahan tersebut masih dalam kode etik yang benar.
Tahukah anda bahwa Blackberry dahulu hanyalah salah satu perusahaan Pager yang hampir gulung tikar? Namun mereka berbenah, berubah dan memandang jauh ke depan sehingga saat ini mereka menjadi penantang serius bagi vendor-vendor yang sudah eksis terlebih dahulu.
Begitupun dengan warnet, perlahan namun pasti akan terus tergerus jika tidak merubah business modelnya. Warnet saat ini tIdak cukup dengan menyewakan desktop yang memiliki akses internet, walau banyak warnet sudah berubah selain menyediakan akses internet juga menyediakan game online namun apakah itu cukup? Menurut saya tidak.
Masih banyak hal yang bisa dilakukan agar mereka bisa terus tetap eksis dalam bisnis Internet. Perubahan tidak bisa hanya berpangku tangan terhadap pemerintah, karena pemerintah tidak akan terlalu jauh mengurusi semua lini. Kecuali jika memang kita menginginkan kembali dalam tirani dan monopoli seperti sebelum era reformasi.
Saat ini Internet harus sudah bisa digunakan di manapun, kapanpun dan tidak perlu membuat kita menjadi repot.
* Dolly Surya, pengguna dan pemerhati Internet. Bisa dihubungi melalui redaksi@detikinet.com atau langsung lewat email dolly@wisaka.or.id.
Sumber : Yahoo.com
.:: and ::.
Selasa, 09 Februari 2010
Tugas 1 Semester Genap Kelas IX
Tugas pertama bagi kelas IX di semeseter genap adalah surfing tentang informasi tertentu yang disimpan dalam file web dengan type webpage complete.
Hasil download page tersebut dikompress dengan program winzip atau winrar, hasilnya dikirim ke email sekolah.
Pembagian tugas surfing :
Kelas IX A, tugas mencari informasi tentang VIRUS KOMPUTER
Kelas IX B, tugas mencari informasi tentang HANDPHONE BLACKBERRY
Kelas IX C, tugas mencari informasi tentang PULAU BALI
Kelas IX D, tugas mencari informasi tentang SEJARAH KOMPUTER
Langkah pelaksanaan Tugas 1 :
1. Jalankan Browser, cari informasi sesuai tugas dengan search engine google / yahoo.
2. Klik salah satu hasil pencarian untuk membuka informasi detail dari hasil pencarian.
3. Simpan hasil pencarian setelah loading selesai, klik File, klik Save page as
4. Ketik nama file : [info tugas] [nama&kelas] ==> contoh : Bali Adhi 9C
5. Jalankan Windows Explorer, cari data hasil pencarian di lokasi download
Contoh : lokasi download ada di D:\Data\Download
Harus ada dua data hasil penyimpanan File HTML dan Foldernya.
6. Klik kanan pas di data yang dipilih, klik Winzip, Klik Add to zip file
7. Tentukan lokasi hasil kompress. Lebih mudahnya copy paste address di windows explorer
8. Beri nama file zip Tugas1Genap [nama&kelas], contoh : Tugas1Genap Adhi 9C
di belakang lokasi file Kompress. Jadi Add to Archive di dialog winzip terisi dengan :
D:\Data\Download\Tugas1Genap Adhi 9C
Antara lokasi dan nama file zip ada pembatas backslash ( \ ).
9. Klik Add. Jika betul, maka jendela winzip akan menunjukkan file-file sudah masuk.
Hasilnya di lokasi penyimpanan muncul file zip dengan nama diatas.
10. Kirimkan File hasil Kompress (file zip) ke xptuga@yahoo.co.id
Informasi tambahan 1 :
Pada Langkah ke 7, cara copy paste adalah :
klik kanan pas di tulisan kotak address, klik Copy
Klik dialog winzip, Klik kanan kotak Add to archive, klik Paste.
Informasi Tambahan 2 :
Jika program aplikasi winzip tidak ada, maka gunakan program aplikasi WINRAR,
Klik Kanan kedua Data yang akan dikompress, klik Add to Archive
Lakukan langkah 7 dan 8 diatas dikotak Archive name. klik OK. Selesai.
Informasi Tambahan 3
Untuk Cek hasil zip, dengan cara :
Klik kanan File zip, klik Extract to [nama file]
nanti muncul folder dengan nama yang sama di lokasi yang sama :
Dobel klik Folder tersebut, jika isinya sudah 2 data (File HTML dan Foldernya), maka file zip tersebut sudah benar.
Selamat Mengerjakan!
.:: end ::.
Rabu, 27 Januari 2010
Contoh Soal-Soal Ujian Nasional SMP
Berikut ini website yang menyediakan soal-soal Ujian Nasional dari tahun ke tahun sebelumnya.
Rabu, 09 Desember 2009
Kumpulan Ulangan Semesteran TIK SMP
Materi Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi SMP terutama di SMP Negeri 1 Gamping selalu berkembang. Sehingga kisi-kisi soal Ulangan Semesteran pun tidak 100% sama dari tahun ke tahun. Berikut bentuk-bentuk soal Ulangan Semesteran di SMP Negeri 1 Gamping Kabupaten Sleman.